Pada hari Senin, 31 Agustus 2020, STT (Sekolah Tinggi Teknologi) Garut didaulat oleh KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan Kemitraan Pemerintah Australia - Indonesia) sebagai narasumber dalam kegiatan Webinar yang dikelolanya untuk menyampaikan pengalaman KKN, khususnya dalam konteks penerapan teknologi inforrmasi di desa. Acaranya diberi judul Bersama Mewujudkan Pemanfaatan Teknologi Informasi yang Aman dan Bermanfaat di Desa. Acara tersebut berbarengan dengan hari terakhir pelaksanaan KKN STT Garut. Kegiatan diikuti oleh mahasiswa peserta KKN, dosen pembimbing lapangan, serta perguruan tinggi dan unsur pemerintahan di Indonesia.
Ida Farida, S.T., M.T selaku ketua panitia KKN STT Garut turut menyampaikan hasil evaluasinya terkait pelaksanaan KKN tahun ini dan bagaimana respon mitra terhadap pelaksanaan KKN. Sekretaris Desa yang turut hadir dalam Webinar mewakili Kepala Desa Cikandang Garut menyampaikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa STT Garut selama KKN, khususnya dalam pengembangan situs web desa yang sangat dibutuhkannya.
Samsul Widodo selaku Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal KEMENDESPDTT Republik Indonesia menyampai sambutan sekaligus paparan singkat berkenaan dengan urgensi BUMDES sebagai pusat perdagangan daring. Paparan ini sejalan dengan paparan kepala LP2M STT Garut yang merumuskan konsep Telecenter sebagai unit bisnis BUMDES yang berfungsi sebagai Pusat Pembelajaran Daring, Pusat Perdagangan Daring, dan Pusat Bantuan TIK Dasar.
Kepala LP2M menyampaikan perjalanan STT Garut dalam mengobservasi Telecenter di Garut dan merumuskan desain telecenter yang bisa menjadi solusi pembangunan ekonomi digital di desa dengan melibatkan Relawan TIK. Kampus sebagai basis Relawan TIK dapat melakukan inisiasi dengan menurunkan mahasiswanya sebagai Relawan TIK untuk menyiapkan Relawan TIK lokal yang dapat memfungsikan layanan daring saat Telecenternya dibangun oleh BUMDES. Pemerintah Desa, selain memastikan unit bisnis Telecenter bisa berdiri dengan aset dan dana yang dikelolanya, juga memiliki peran penting dalam pemberdayaan Komunitas / Relawan TIK yang akan berperan dalam memfungsikan layanan digital Telecenter tersebut. Harus ada kerjasama / co-working antara Pemerintahan Desa dengan Perguruan Tinggi dalam proses inisiasi Telecenter tersebut.
Posting Komentar